Ibas kinata kegeluhen kalak Karo Siadi tersena Sumbang si Siwah (9 erbage larangen). Si e ncidahken uga kalak Karo mehamat ras memiliki etika tinggi, amin pe genduari enggo jarang si begi. Sumbang si siwah eme:
1. Sumbang perkundul (perkundul si kurang sopan)
2. Sumbang pengerana (ngerana la sopan/kasar)
3. Sumbang pengenen (cara natap si kurang payo)
4. Sumbang perpan (cara perpan si la sopan)
5. Sumbang perdalan (cara erdalan si la mehuli)
6. Sumbang pendahin (pendahin si langena ate kalak)
7. Sumbang perukuren (cara rukur si la mejile)
8. Sumbang peridi (cara ridi si lapayo)
9. Sumbang perpedem (cara pertunduh si la payo)
Kalo kita teranslit ke bahasa Indonesia tulisan diatas artinya;
Dalam kehidupan masy karo ada sembilan (9) larangan. Yg menunjukkan bagaimana sebenarnya masy karo itu yg menjunjung tinggi nilai nilai sosial budayanya. Walaupun saat ini jarang terdengar.
Yaitu:
1. Adab duduk yg sopan.
2. Adab berbicara yg sopan.
3. Adab melihat yg sopan
4. Adab makan yg sopan
5. Adab berjalan yg sopan
6. Adab melakukan suatu pekerjaan yg bertentangan dng nilai nilai sosial
7. Pikiran yg sll berprasangka buruk
8. Adab mandi.
9. Adab tidur.
Ini sembilan (9) adab ini sudah santer di telinga muslim di Dunia 15 abad yg lalu. Krn ini semua hadis shahih..
Dan itu di adopsi menjadi budaya karo.
Oleh sebab itu jika kita berbicara karo dan ingin mengenal lebih jauh suku karo itu, maka berbicaralah ttg budayanya serta sumbernya.
Maka akan kita temukan jadi diri suku karo itu yg sesungguhnya..
Dari awal saya sudah berani berkata bhw;
Budaya dan sistem kekerabatan dlm masyarakat karo itu 80% di adopsi dari ajaran IsIam..
Oleh sebab itu apapun keyakinan kita yg benar itu mari kita katakan benar walaupun itu pahit.